Perbandingan Logistik Kereta Api Dan Laut Cina-Eropa
Dalam dunia Logistik internasional yang bergerak cepat saat ini, mendapatkan barang antara China dan Eropa dengan cepat adalah kuncinya.Angkutan kereta api, yang ditunjukkan oleh China-Europe Railway Express (CRE), dan pengiriman maritim adalah dua cara utama untuk melakukan hal ini. Artikel ini membahas metode ini secara rinci, menyoroti apa yang terbaik serta batasnya sambil berfokus pada biaya, waktu transit, dan efisiensi operasional.
Keuntungan dari Angkutan Kereta Api:
CRE telah dipuji sebagai pengganti kargo laut yang lebih cepat dan lebih konsisten. Berjalan di sepanjang rute tetap dengan keberangkatan dan kedatangan reguler, ia menawarkan prediktabilitas yang menurut pengirim sangat berharga. Tarif angkutan dasar, biaya transportasi tambahan, dan biaya penanganan terminal adalah komponen berbeda yang membentuk struktur biaya angkutan kereta api; yang semuanya dihitung berdasarkan berat/volume barang yang diangkut ditambah biaya yang dikeluarkan di berbagai titik selama perjalanan.
Jika dibandingkan dengan pengiriman laut, angkutan kereta api sangat mengurangi waktu transit – biasanya sepertiga. Kecepatan ini bekerja untuk keuntungan kargo bernilai tinggi atau sensitif waktu di mana pengiriman cepat diperlukan.
Selain itu, transportasi lintas batas menjadi lebih mudah dengan angkutan kereta api daripada sarana lain seperti transportasi laut yang mungkin mengalami kemacetan di pelabuhan atau keterlambatan yang disebabkan oleh prosedur bea cukai. Dalam hal ini, kereta api menghemat banyak waktu sehingga meningkatkan efisiensi rantai pasokan.
Manfaat Pengiriman Maritim:
Transportasi laut tetap menjadi tulang punggung Logistik global karena memiliki kemampuan yang tak tertandingi untuk membawa kargo curah dalam jumlah besar dalam satu perjalanan. Sisi biaya termasuk biaya dasar untuk memindahkan barang dari pelabuhan A ke B; bunker adjustment factor (BAF) yang mencerminkan fluktuasi harga bahan bakar ditambah biaya penanganan terminal yang levelnya tergantung pada ukuran/jarak peti kemas antar pelabuhan yang terlibat.
Meskipun lebih lambat daripada alternatif seperti angkutan udara, pengiriman laut menawarkan biaya per unit terendah sehingga menjadikannya pilihan logistik yang ekonomis saat berhadapan dengan jumlah besar. Namun demikian, waktu tunggu yang lama dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi cuaca atau aktivitas di pelabuhan yang berbeda membuatnya tidak cocok untuk pengiriman yang mendesak.
Perkembangan Angkutan Kereta Api Terbaru:
CRE sekarang melayani 25 negara Eropa, 224 kota, dan lebih dari 100 kota Asia di 11 negara sehingga mencakup sebagian besar Eurasia. Di China saja ada 91 jalur khusus untuk CRE yang beroperasi dengan kecepatan hingga 120 km / jam yang menghubungkan 61 kota domestik. Sejak 15 Juni dan seterusnya, kereta mulai beroperasi lebih sering – naik dari lima perjalanan per minggu sebelumnya menjadi tujuh belas – sehingga meningkatkan kemampuannya menangani berbagai jenis kargo yang sejak itu naik di atas lima puluh tiga kategori yang terdiri dari lima puluh ribu item individu. Hal ini selanjutnya didukung oleh tingkat FCL (full container load) yang konstan seratus persen yang menunjukkan permintaan dan efektivitas yang kuat dalam logistik internasional.
Kesimpulan:
Angkutan kereta api memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda jika dibandingkan dengan angkutan laut, keduanya memiliki manfaat tersendiri untuk berbagai kebutuhan logistik. Kargo yang sensitif terhadap waktu atau bernilai tinggi akan lebih cocok dengan kereta api karena kecepatan dan keandalannya sementara pengiriman massal dapat memanfaatkan efisiensi biaya dan kapasitas pengiriman maritim. Karena dunia terus bergerak menuju pasar yang lebih saling terhubung, memilih secara strategis di antara moda-modus ini akan tetap penting dalam mencapai kinerja rantai pasokan yang optimal serta memenuhi berbagai permintaan yang terkait dengan bisnis global.